Jumat, 14 Januari 2011

TRAUMA KAPATIS

MACAMNYA: 
  1. KOMOSIO SEREBRI. 
  2. KONTUSIO SEREBRI. 
  3. HEMATOMA EPIDURAL. 
  4. HEMATOMA SUBDURAL. 
  5. FRAKTUR BASEOS KRANII. A


1. KOMOSIO SEREBRI.
Komosio serebri adalah keadaan dimana penderita, setelah mendapat trauma kapitis, mengalami kesadaran yang menurun sejenak(tidak lebih dari 10 menit).

GEJALA-GEJALANYA:
1.Setelah mendapat trauma kapitis, penderita mengalami pingsan sebentar (tidak lebih dari 10 menit).
2.Sakit kepala.
3.Muntah.
4.Ada gejala amnesia retrograde yaitu penderita tidak ingat tentang hal-hal yang terjadi beberapa saat sebelum terjadi trauma kapitis.
PENGOBATAN:
1.Penderita harus dirawat di rumah sakit selama 24-48 jam untuk observasi kemungkinan timbulnya keadaan yang lebih berat yaitu: HEMATOMA EPIDURAL.
2.Terapi simtomatis.





2. KONTUSIO SEREBRI.

Kontusio serebri adalah suatu keadaan dimana setelah penderita mendapat trauma kapitis, terdapat perdarahan dalam jaringan otak karena pecahnya (rupturnya) kapiler di dalam jaringan otak.
GEJALA-GEJALANYA:

1.Penderita pingsan yang dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
2.Setelah penderita sadar ada gejala: AMNESIA RETROGRAO dan AMNESIA PASCA
TRAUMATIC yaitu penderita tidak ingat tentang hal-hal yang terjadi sesudah terjadi trauma kapitis.
3. Ada gejala kelainan neurologi yang dapat berupa:
     - Lesi saraf otak.
     - Hemiparesis.
     - Gangguan sensorik.
     - Gangguan bicara.
PENGOBATAN:

Penderita harus dirawat di rumah sakit.



3. HEMATOMA EPIDURAL.

Adalah suatu hematoma yang terjadi diantara duramater dan tulang kepala karena sobeknya arteri meningea media.
GEJALA-GEJALANYA:
1.Ada suatu lusid interval yaitu keadaan sadar yang terdapat antara saat terjadinya trauma kapitis dengan penurunan kesadaran sejenak dengan saat terjadinya koma.

                                      Lucid interval                               
Trauma kapitis dengan
kesadaran menurun sejenak.                                     Koma
2.Tensi semakin bertambah tinggi.
3.Nadi semakin bertambah lambat.
4.Pupil mata melebar di sisi ipsilateral dan ada hemiplegi di sisi kontralateral dari tempat hemtoma epidural.

PENGOBATAN:
Penderita harus segera dioperasi.


4. HEMATOMA SUBDURAL.
Adalah suatu hematoma yang terjadi diantara duramater dan arakhnoidea karena sobeknya vena.
GEJALA-GEJALANYA:

1.Lama setelah mendapat trauma kapitis, penderita mengeluh sakit kepala yang semakin bertambah keras.
2.Setelah beberapa lama tampak kesadaran penderita semakin bertambah menurun.
3. Ada kelainan neurologi yang dapat berupa:
      - Hemiparesis.
      - Kejang.
PENGOBATAN:
Penderita harus segera dioperasi.



5. FRAKTUR BASEOS KRANII.
1.Ada perdarahan dari liang telinga, hidung.
2.Kesadaran penderita menurun (koma).
3.Ada hematom kaca mata.
4.Ada lesi saraf otak misalnya lesi N. V, lesi N. VII.






SEFALGIA
(NYERI KEPALA) 
 
PATOFISIO (MEKANISME) TERJADINYA SEFALGIA:
Nyeri kepala dapat timbul oleh karena:
1.Dilatasi atau peranjakan dari pembuluh darah intrakranium misalnya:
- Pada infeksi, umum toksin-toksin akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah intrakranium sehingga timbul sefalgia.

- Pada tumor otak akan terjadi peranjakan pembuluh darah intrakranium sehingga timbul sefalgia.
2.Dilatasi pembuluh darah ekstrakranium misalnya pada migren.
3.Iritasi pada selaput otak misalnya pada meningitis.
4.Kompresi langsung pada nervus V atau nervus IX.
5.Nyeri alih (referred pain) misalnya pada abses apikal.
6.Kontraksi kronis dari otot-otot kepala misalnya pada maloklusi dari gigi.
 



KELAINAN/PENYAKIT GIGI YANG DAPAT MENIMBULKAN SEFALGIA:

1.Pada maloklusi dari gigi akan terjadi kontraksi kronis dari otot-otot kepala sehingga timbul sefalgia.
2.Pada abses apikal akan terjadi nyeri alih (referred pain) sehingga timbul sefalgia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar