l Identitas Pasien
– Nama
– Kelamin : beda pertumbuhan
– Umur : pertumbuhan tulang & gigi
– Tempat tinggal
– Nama orang tua / wali
l Data Khusus Orto
– No. kasus : no registrasi orto
– No. OD : untuk konsul. ke lab lain
– Operator : nama mahasiswa yg merawat
– Tutor : nama drg > diskusi
– Instruktor : (nama drg> Ak)
sekrg.dihapus
l Perawatan aktif : tanggal insersi alat
l Perawatan pasif : tanggal fase retensi
l Perawatan selesai : tanggal alat orto sudah dilepas
l Model no. 1 tgl cetak model studi
2 tgl cetak model progres 1
3 tgl cetak model progres 2
4 dst
l ANALISIS (analisis orto)
· Suatu proses pemeriksaan yang sistemik terhadap suatu keadaan, yang dipakai untuk menentukan diagnosis.
l DIAGNOSIS (orto) Moyers(1973)
· Suatu studi dan interpretasi data yang berhubungan dengan problema klinik untuk menetapkan ada atau tidaknya deformitas dentofasial.
l Analisis :
· Analisis umum
· Analisis lokal
· Analisis fungsional
· Analisis model
· Analisis sefalometri
l Alur pemeriksaan & merencanakan perawatan ortodonsia (Moyers 1974)
SEBELUM PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN SEPINTAS LALU
DATA TAMBAHAN <== DIAGNOSIS SEMENTARA DAN klasifikasi
PEMERIKSAAN ULANG ===> DIAGNOSIS
KLASIFIKASI
RENCANA PERAWATAN
PERAWATAN
1. ANALISIS
1.1 Analisis Umum
§ Riwayat penderita (ANAMNESIS)
· Berhubungan dengan kesehatan sejak lahir – bayi – anak2 – sekarang yang berhubungan dengan maloklusi yang ada.
§ B.B + T.B : Pertumbuhan => Kebangsaan ( Ras, Suku )
Ciri Khas : - Ras Kaukasoid = > Lurus
- Ras Negroid = > Cembung
§ Penyakit anak : => Pertumbuhan
( Polio, Rachitis, Muntaber, dll )
§ Bentuk Skelet (pertumb. rahang) : Endomorfik = gemuk
Mesomorfik = sedang
Ektomorfik = kurus
§ Kelainan Endokrin : => pertumbuhan tulang + otot
§ Pertumbuhan badan + tulang
§ Erupsi / resorbsi gigi
§ Metabolisme umum
§ Karakter sex, tekanan darah, tonus otot-otot.
Alergi : belum diketahui dengan jelas hubungannya dengan terapi orto
sementara : dengan bahan
Operasi : untuk kesehatan umum = > cepat sembuh ?
Tonsil : Ada / Tidak Pembesaran = > pengaruhi napas
Kelainan saluran napas : o.k. - Polip Hidung
- Septum Bengkok
Cara Memeriksa :
- kaca mulut di depan hidung
- kapas di depan hidung
Ciri Keluarga : “ FAMILY”
=> Ada / Tidak gejala yang sama
Lain – lain : => Motivasi Pasien
=> Trauma, dll
1.2 Analisis Lokal
Ekstra Oral :
TIPE PROFIL : PAKAI 3 TITIK SEFALOMETRI => NASION, SUBSPINAL, POGONION
TIPE PROFIL : JARINGAN LUNAK => KONVEKS, STRAIGHT, KONKAF
• Kebiasaan Jelek :
dapat ditentukan dengan cara : - Anamnesa
- Pengamatan & Observasi
- Pemeriksaan
Intra Oral :
• Jar. Mukosa Mulut : Lesi => warna dll
Normal / Tidak normal
• Lidah : normal / tidak normal
- makroglosi
- mikroglosi
Gerak -> Normal
-> Tidak normal : mendorong ke depan
• Palatum : normal Kebiasaan jelek : - isap ibu jari
Sempit / lebar - napas mll mulut
Tinggi / datar Retensi Alat Orto
• Higiene Mulut : Kurang / Sedang / Baik
• Frekuensi Karies : Rendah / Sedang / Tinggi
• Tipe Muka : Bentuk Rahang (dari depan)
– Sempit
– Ovoid
– Lebar
• Tipe Kepala : => Yang tepat dengan “Indeks Sefalik”
- Dolikhosefalik
- Mesosefalik
- Brakhisefalik
=> Pasien dengan posisi kursi terendah, dilihat dari belakang atas
- Dolikho -> Sempit
- Brakhi -> Lebar
=> Sesuai dengan bentuk rahang
• Bentuk Muka / Kepala : dengan Visual saja
- Simetris
- Asimetris
• Tonus Otot Bibir : Maloklusi Anterior => Protrusi / Retrusi
Bibir Atas
Bibir Bawah ======> dengan Palpasi :
- Normal
- Hipotonus : Lunak
- Hipertonus : Lebar
• Fonetik = Fungsi bicara Maloklusi anterior
=> gigitan terbuka anterior
Normal
=> Tidak normal
• Fase Geligi : - Sulung
- Pergantian / campuran
- Tetap / Permanen
• Keadaan Geligi :
Cara Membaca : mulai 8
Berakhir 8
kelainan-kelainan :
o = Karies B = Belum Erupsi
· = Tumpatan * = Fraktur
X = Pencabutan + = Hipokalsifikasi
V = Sisa Akar
• Rontgenogram : Untuk melihat / mengetahui :
- Benih Gigi Permanen - Retensi
- Posisi Benih - Impaksi
- Lebar Mesiodistal Benih - Keadaan Patologis
- Urutan erupsi gigi t.u. 345 - Gigi Kelebihan
- Agenisi - dll
1.3 Analisis Fungsional
o Freeway Space
o Part of Closure
o Sendi Temporomandibula
o Pola Atrisi
· Freeway space : “interocclusal clearance” (jarak vertikal bidang oklusi) RA terhadap RB, dimana mandibula dalam keadaan “rest position”.
· Rest Position Mand : keadaan dimana otot-otot mandibula dalam posisi “minimal activity”
· Part of Closure : proses pergerakan mand. pada waktu menutup, dari keadaan “rest position” ke oklusi sentris.
Normal : Mandibula dibawa ke depan + atas sesuai M. Maseter.
Keadaan Abnormal :
· Deviasi Mandibula
· Displacement Mandibula
· Deviasi Mandibula : pergerakan mandibula ke arah sagital selama menutup dari suatu “Habit Posture” ke posisi oklusi sentrik.
o Contoh : pada kasus kelas II devisi I Angle => timbul “Anterior Oral Seal”
· Displacement Mandibula : Suatu “displacement” sagital atau lateral pada mandibula sbg. akibat kontak prematur.
· Sagital Displacement
§ Contoh : Kelas III ringan ( edge to edge )
§ Dibagi : Anterior & Posterior
§ Anterior : kontak prematur gigi anterior.
RB berusaha cari posisi yang enak => cenderung maju.
§ Posterior : gigi posterior banyak yang dicabut anterior RB geser ke posterior => gigitan dalam (deep bite)
· Lateral Displacement
§ Contoh : cross bite unilateral Posterior.
Deviasi Mand : Posisi habitual = posisi yang biasa dilakukan => sulit diketahui.
Displacement mand. , karena :
· Kontak Prematur
· Gerakan gigi
· Kehilangan gigi posterior
Sendi Temporomandibula
o Normal : Rotasi kecil => meluncur => rotasi besar.
o Abnormal : Krepitasi, Ankilosis, Asimetri RB
1.4 Analisis Model
· Bentuk lengkung geligi / jumlah lebar 4 insisivi RA
· Diskrepansi pada model
o Curve of Spee
o Diastema antar gigi
· Pergeseran gigi
o Gigi-gigi yang terletak salah
o Pergeseran garis median thd. muka
· Kelainan kelompok gigi
· Relasi geligi posterior RA thd RB
· Relasi geligi anterior RA thd RB
o Bentuk lengkung geligi
o Normal : Parabola
o Abnormal : Lyra & Omega
Jumlah lebar 4 insisivi RA=> untuk mengetahui penyebab maloklusi
normal : I1 = 8 – 10 mm =>
I2 = 6 – 8 mm => dijumlah = 28 – 36 mm
=>tuliskan lebar masing-masing gigi
Rumus Prediksi
Lebar Mesiodistal 3 4 5 ( oleh SITEPU )
A.Untuk kelompok etnik Deutero – Melayu
Y = 0,48X + 11,71 (RA)
Y = 0,46X + 10,91 (RB)
B.Untuk kelompok etnik Cina – Indonesia
Y = 0,44X + 11,6 (RA)
Y = 0,44X + 10,29 (RB)
Keterangan :
Y = Lebar Mesio - Distal 3 4 5
X = Lebar Mesio - Distal 2 1 1 2
· DISKREPANSI pada MODEL
· Tempat yang tersedia (Available Space)
§ Dengan gunakan “bras wire”
§ Mulai sisi mesial M1 Ki/Ka => cups2 bukal gigi P => insisal edge => mesial M1 Ki/Ka ( dalam lengkung / posisi / inklinasi yang benar)
· Inklinasi I RB => garis Mandibula (90 + 5)
· Tempat yang dibutuhkan (Required Space)
· lebar mesiodistal gigi permanen disebelah mesial M1
· Jadi mencari “Diskrepansi pada Modelnya” ( a – b )
o Inklinasi I terhadap garis mandibula
o M1 Hilang => As => Dari mesial M2
SIMETROSKOP
Diskripansi total meliputi:
· Diskrepansi pada model
· Curve of Spee
· Inklinasi insisive RB
· Diskrepansi pd Sefalogram
Curve of spee
· Datar = Lurus = Normal =
· Positif = cekung = abnormal =
· Negatif = Cembung = abnormal =
Diastema antar gigi = Ruang yg terdapat antar gigi
contoh : 2 1 3 4
5 3 6 7
· Pergeseran GIGI
o Alat : Simetroskop
o Sagital : lebih ke mesial / distal
o Transversal : lebih mendekati / menjauhi garis median
o Cara Menuliskan : sebutkan posisi gigi yg dianggap salah lebih dulu.
• Alat – alat :
- Pensil Biasa - Kaca Mulut - Penggaris
- Pensil Tinta - Sonde Bengkok - Pinset K. S
- Jangka - Lap Putih - Simetroskop
- Sendok Cetak
• Gigi yang terletak Salah :
Contoh : 2 Distoversi, 4 Rotasi, 1 1 Labioversi
• Pergeseran Garis Median thd Muka :
· RA : 2 mm ke kanan
· Kelainan Kelompok Gigi
- Letak Berdesakan
- Supra posisi =>
- Infra posisi => KURVE OF SPEE
- Retrusi =>
- Protrusi => Klasifikasi Maloklusi II/1, II/2
· Relasi Geligi Posterior RA thd RB
· Sagital : Relasi C dan M1: ( NETROKLUSI, DISTOKLUSI, MESIOKLUSI )
· Transversal : Relasi gigi Posterior : ( NORMAL, GIGITAN SILANG, REGIO…….. )
· Vertikal : Relasi gigi Posterior : ( NORMAL, GIGITAN TERBUKA, REGIO…. )
· Relasi Geligi Anterior RA thd RB
o Tumpang Gigit = OVERBITE=>
o Jarak Gigit = OVERJET => normal : 2 mm
· Etiologi
- Faktor keturunan (herediter) - Salah letak benih
- Sebab2 yang tidak diketahui - DDM
· Diagnosis : Klasifikasi Angle + Gejala Tambahan
§ Kls I
§ Kls II/1 => Ada Sub Divisi
§ Kls II/2=>
§ Kls III=>
Contoh Diagnosa :
o Maloklusi Klas I Angle disertai berdesakan anterior RA / RB
o Klas II/1 disertai Berdesakan Posterior kiri Bawah
o Klas I Angle disertai Diastema Multipel RA/ RB, dll
· Ringkasan
Contoh : penderita laki-laki berumur 10 thn dengan maloklusi klas I Angle disertai Protusi RA dan Berdesakan Anterior RB.
- Overjet = 4mm, bertambah
- Overbite = 2mm, normal
- Diskrepansi pada model = jumlah kekurangan tempat = 7mm
- Pergeseran garis median thd muka :
RA = 1mm, kekiri
RB =
- Kemungkinan Etiologi :
o Kebiasaan jelek menggigit jempol
o Tanggal Prematur II
o Salah letak benih 5 (Rotasi)
· Macam Perawatan
o Ditentukan dari Diskrepansi pada model.
= Ekstraksi serial
= Non Ekstraksi
--------- = Ekstraksi
= Ortodonsia Bedah
= Perawatan Pasif ( Dengan alat, / tanpa alat )
· Rencana Perawatan
o Menghilangkan Kebiasaan jelek : menghisap ibu jari
o Ekstraksi 4 4
4 4
o Retraksi 3 3 ke Distal
3 3
o Koreksi protrusi RA + Overjet + Overbite + Koreksi berdesakan Anterior RB + garis median RA
o Fase Retensi
· Prognosis
o Menguntungkan
o Tidak Menguntungkan
· Alat – alat :
o Lepasan : RA ; RB ; RA/RB
o Cekat : RA ; RB ; RA/RB
o Lain-lain : ………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar