Selasa, 11 Januari 2011

FISIK DIAGNOSTIK

ANAMNESIS



PEMERIKSAAN FISIK




PEMERIKSAAN PENUNJANG




DIAGNOSIS
















ANAMNESIS




Berdasarkan sumber informasi:




- HETEROANAMNESIS




- AUTOANAMNESIS










Wajib menguasai:




- etiologi




- patofisiologi




- cara penularan




- gejala penyakit




- perjalanan penyakit




























l…………..anamnesis

lKonsep pengambilan anamnesis:

l




- THE FOUNDAMENTAL FOUR










- THE SACRED SEVEN










lThe Foundamental Four:




à 4 pokok informasi riw. kesehatan




1. Present illness:




a. keluhan utama




b. riw. penyakit sekarang




à the sacred seven




2. Past health history




3. Family health history




4. Personal/social history































1. PRESENT ILLNESS




a. KELUHAN UTAMA:




Keluhan yang mendorong orang tua membawa anaknya ke dokter










b. RIW. PENYAKIT SEKARANG:




Deskripsikan keluhan secara jelas à analisa keluhan dlm 7 dimensi:

l…………..anamnesis

§LOCATION : di mana?, penyebaran?

§QUALITY : macam apa?, sifat khas?

§TIMING/CHRONOLOGY: perjalanan penyakit

§SEVERITY : kuat keluhan

§ONSET : kapan?

§MODIFYING FACTOR: ada faktor pemberat?

§ASSOCIATED SYMPTOMS: keluhan lain?










l…………..anamnesis

2.PAST HEALTH HISTORY




a. Riw. persalinan:




segera menangis, memerlukan resusitasi, BBL, Cara persalinan




b. Riw. tumbuh kembang:




-Motorik kasar




-Motorik halus




-Bahasa dan Bicara




-Adaptasi sosial




c. Riw. Iimunisasi




d. Riw. penyakit terdahulu




e. Riw. Nutrisi








l…………..anamnesis


. FAMILY HEALTH HISTORY


à penyakit dalam keluarga:


- kongenital


- didapat à menular ?





4.PERSONAL/SOCIAL HISTORY


à kehidupan dalam keluarga dan interaksi dengan lingkungan


kebiasaan














lPEMERIKSAAN FISIK


lANAK TELANJANG


lPERIKSA SECARA KESELURUHAN








lCARA PEMERIKSAAN


- INSPEKSI


- PALPASI


- PERKUSI


- AUSKULTASI











lPEMERIKSAAN FISIK


lANAK TELANJANG


lPERIKSA SECARA KESELURUHAN








lCARA PEMERIKSAAN


- INSPEKSI


- PALPASI


- PERKUSI


- AUSKULTASI











l …………..pemeriksaan fisik


- Somnolen: mengantuk, ada respon jika ada stimulus agak kuat kmd tidur lagi


- Sopor: respon sedikit terhadap stimulus yang kuat, RF (+)


- Koma: tidak ada respon dg berbagai stimulus, RF (-)


- Delirium: kesadaran menurun dan kacau, disorientasi, iritatif, halusinasi

Penilaian kesadaran secara rinci dapat menggunakan skala koma Glasgow









l…………..pemeriksaan fisik

. Status mental dan tingkah laku:

tenang, ceria, murung, gelisah, ketakutan, agresif atau hiperaktif?

e. Tangisan

kuat, menjerit, nada tinggi (high picth)?

f. Kelainan yang nampak:

sesak, nafas cuping hidung, retraksi, sianosis, udem, ikterus

g. Sikap pasien

jalan sendiri, dibopong, digendong?

membungkukà apendisitis





h. Fasies

Ekspresi wajah atau bentuk muka

Perhatikan wajah/facies:
lFacies kolerika
lRisus sardonikus
lFacies mongoloid dll



i. Kelainan akibat penganiayaan

h. Fasies

Ekspresi wajah atau bentuk muka

Perhatikan wajah/facies:
lFacies kolerika
lRisus sardonikus
lFacies mongoloid dll

i. Kelainan akibat penganiayaan





l …………..pemeriksaan fisik

NADI

- arteri radialis

- arteri femoralis

Evaluasi:
lhitung dl 1 menit
liramaà reguler, ireguler
lPengisian : cukup/isi cukup, lemah/lembut






lamplitudo
lPulsus seller; nadi kuat dg amplitudo lebar (Insuf aorta, PDA, tirotoksikosis)
lPulsus parvus et tardus: nadi kecil & lambat (stenosis aorta)
lPulsus alternan: amplitudo selang-seling kuat dan lemah ( ggl jt kiri)
lPulsus defisit: frek denyut apikal jt lebih besar dr frek denyut nadi






• …………..pemeriksaan fisik

Denyut nadi normal pada berbagai umur







…………..pemeriksaan fisik

RESPIRASI

Evaluasi:

- frekuensià inspeksi, palpasi, auskultasi

- tipe: torakal, torako-abdominal, abdominal

- kedalaman



Dihitung satu menit penuh!






•…………..pemeriksaan fisik

Laju pernapasan normal per menit






l …………..pemeriksaan fisik
lIstilah pernafasan

Eupneu : normal

Takipnea : cepat

Bradipnea : lambat

Dispnea : sesak nafas

Hiperpnea : nafas dalam

Ortopnea : sesak saat istirahat

Apnea : henti nafas

Biot : tak teratur dg apnea lama

Cheyne-Stokes : teratur dlm ketidakteraturan

Kusmaull : cepat dan dalam






lTipe pernapasan







…………..pemeriksaan fisik

TEKANAN DARAH

Dilakukan saat tenang, posisi duduk atau berbaring

Manset 1/2-2/3 panjang lengan atas

stetoskop à di atas arteria kubiti

ukur :

- tekanan sistolik dan diastolik

- tekanan nadi: sistolik-distolik

Bunyi Korotkoff I, II, III, IV, V.

Sistolik à Korotkoff I,

Diastolik Korotkoff IV atau korotkoff V pada bayi









…………..pemeriksaan fisik

Nilai normal tekanan darah pada bayi dan anak














l …………..pemeriksaan fisik

Suhu tubuh

Dengan termometer
lSuhu aksila: 36,40C
lSuhu rectal (core temperature): 37,60C
lSuhu oral: 370C

Dilakukan 3 menit

Suhu aksila 1 derajat lebih rendah dari suhu rektum, suhu oral 0,5 derajat lebih rendah dari suhu rektum







Berat badan
lParameter pertumbuhan yang paling sederhana
lTimbangan berat badan
lTanpa pakaian atau pakaian minimal
lDengan timbangan
lGram atau kilogram



Tinggi badan
l(crown to heel)
lTinggi badan usia > 2 tahun
lPanjang badan usia < 2 tahun
lDengan menggunakan meteran atau stadiometer







Indikator
lBerat badan ideal ~ Tinggi badan aktual
lStandar Baku
lCDC 2000
lWHO 2005
lKriteria : prosentase (waterlow)
l< 70 % KEP berat
l70-80% KEP sedang
l80 – 90 % KEP ringan
l90 – 110 % normal
l110 – 120 % gisi lebih
l> 120% obese
l







Lingkar kepala
lDiukur dengan menggunakan meteran
lDiukur dari promontorium okspital sampai frontal
lDiplot ke kurva CDC atau Nellhause






2.STATUS GENERAL
lKEPALA

- bentuk dan ukuran

- UUB dan sutura à terbuka/tertutup

- rambut à flag sign. Mudah dicabut

- wajah à mongoloid
lMATA

- palpebra

- konjungtiva

- sklera

- kornea

- kotoran






lTELINGA

- fungsi pendengaran

- serumen

- cairan

- benda asing

- tanda radang
lHIDUNG

- pangkal datar à pada palatoschizis

- pelana kuda à familial hypertelorism, lues

- periksa mukosa: warna, septum, sekret






lMULUT

- cacat: - labioschizis

- labiognatoschizis

- labiognatopalatoschizis

- Asimetri: paralise n. fasialis atau trigeminus

- mukosa: adanya pucat, sianosis


lLIDAH

- Oral thrush

- kering atau basah

- papil: normal, besar atau rata

- Typhoid Tongue






lFARING

- pseudomembran

- tanda radang


lTONSIL

- ukuran tonsil: T 0-4

- tanda radang


lLEHER
lKaku kuduk à tgn kanan diatas dada pdrt, tgn kiri menekuk leherà tahanan (+)
lPembesaran kelenjarà Ǿ, jlh, mobil, nyeri,
lJugular venous presure






lDADA

à tempat jantung dan paru-paru



Paru-paru:

Inspeksi
lBentuk thorak : Pektus ekskavatum, pektus karinatum, barrel chest
lSimetrisitas à statis, dinamis
lTipe pernafasan
lAdanya perdarahan bawah kulit
lAdanya benjolan tulang dada (rakhitis rosary)
lRetraksi dinding dada (subcostal, intercostal, suprasternal






lPalpasi
lSimetrisitas
lFremitus suara à dgn telapak tangan à tujuh puluh tujuh, saat menangis.

Bandingkan kanan kiri

Meningkat à kosolidasi (pneumonia)

Menurun à obstruksi jl napas, atelektasis, pleuritis, efusi pleura, tumor
lKrepitasi à udara di bawah jaringan kulit

Paska trakeostomi.






lPerkusi
lLangsung (mengetuk ujung jari lgs ke ddg dada)
lTak langsung (meletakkan 1 jari diatas ddg dada à ketuk dg jari lain)
lMenentukan batas paru hepar
lNormal à sonor
lAbnormal:
lHipersonor (emfisema paru/pneumothorak)
lRedup/pekak (pneumonia lobaris, atelektasis, tumor)
lTympani (hernia diafragmatika)






lAuskultasi à bandingkan kanan-kiri, depan belakang
lSuara napas dasar
lSN Vesikuler : inspirasi > keras & panjang dari ekspirasi

Melemah pd penyempitan bronkus

Mengeras pd resolusi pneumonia, tumor paru
lSN Bronkial: inspirasi keras, ekspirasi lebih keras

Normal di bronkus besar, parasternal dan dada depan & interskapula belakang

Abnormal: konsolidasi luas
lSN Bronkovesikuler: kombinasi sn vesikuler & bronkial
lSN Amforik: menyerupai bunyi tiupan pd botol kosongà pd kaverna
lSN Cog wheel breath sound: SN terputus-putus, tdk kontinyu baik saat fs inps & eksp. Ditemukan pd adhesi pleura & tuberkulosis dini
lMethamorphosing breath sound: mulai vesikuler à bronkhial






lSN Tambahan
lRonki basah: vibrasi terputus-putus akibat getaran yg tjd karena cairan dl jln napas yg dilalui udara
lWheezing (mengi); ronkhi kering yg lebih sonor

Fase Insp à obst sal napas bag atas (udem laring, benda asing)

Fase Eksp à obst sal napas bag bawah (asma, bronkhiolitis)
lKrepitasi : suara membukanya alveoli (pneumonia lobaris)
lPleural friction rub: bunyi gesekan pleura (pd pleuritis fibrinosa)









JANTUNG



Cara pemeriksaan:

INSPEKSI:

1. Pasien terlentang

2. Pemeriksa di sisi kanan pasien

3. Evaluasi simetrisitas

4. Perhatikan adanya pulsasi di apeks, epigastirum, dan suprasternal



PALPASI:
lmenentukan iktus kordis, kuat angkat, aktifitas ventrikel dan getaran bising (thrill)
lThrill à telapak tangan
lKuat angkat à ujung jari
lRV Heave
lLV impuls









PERKUSI

à menentukan batas jantung pada dewasa



AUSKULTASI
lmengetahui aktifitas jantung melalui suara jantung dg stetoskop
lMulai dr apek



Suara jantung:

S1: saat nadi berdenyut, ok penutupan katup atrioventrikuler (M1T1)

S2: ok penutupan katup ventrikuloartrial (A2P2)

S3: ok aliran darah yang cepat dari atrium ke ventrikel

S4: ok kontraksi atrium






lBISING JANTUNG

à suara arus turbulen berhub. dg cepat arus, tekanan serta luas struktur bagian jantung yang dilalui

Evaluasi:

- fase bising - penjalaran

- kontur bising - tinggi nada

- kualitas bising - perubahan intesitas

- intensitas (gr 1-6) - punctum maksimum








lABDOMEN

INSPEKSI

- Pulsasi epigastrium à hipertrofi ventrikel kanan

- Distensi: ok gas, air, paralisis otot abdomen, tumor, pembesaran organ, obstruksi usus bawah, hipokalemia

- Pembuluh darah



AUSKULTASI

à peristaltik usus: Normal, menurun, meningkat







PALPASI
lPemeriksaan turgor:
lTidur terlentang
lCubit subkutan daerah abdomen (30-60’) à lepaskan
lReaksi kembali kulit à < 2’ normal, > 2’ lambat
l
lPemeriksaan Hepar
lnormal: tidak teraba
lBimanuil atau 1 tgn permukaan palmar jari tgn kanan saat inspirasi dalam
lLobus kanan: Perpotongan midclavikula kanan dg arcus costa ke umbilikus
lLobus kiri: procecus xipoideus dg umbilikus
l
lPemeriksaan lien
lMirip palpasi hati
lBimanuil atau 1 tgn
lScuffner: perpotongan mid clavicula kiri dg arcus costae kiri ke lipatan paha Kanan mll umbilikus
lS1 – S VIII (umbilikus S IV)






lAscites
lShifting dulness: perkusi dr umbilikus ke sisi perut dari tympani ke redup, penderita miring ke kiri daerqah redup akan berpindah
lGelombang undulasi: pd ascites yg banyak & perut yg tegang. Px terlentang tgn kiri di sisi perut, tg kanan di sisi yg lain. Gerakan ddg perut dicegah dg meletakkan tg penolong diatas ddg abdomen. Ketut ddg perut dan dirasakan pd tgn yg berlawanan.
lKnee chest position: daerah redup pd bag terendah perut pada posisi penderita tengkurap. à pd anak > besar & jlh ascites sedikit






lPembesaran ginjal à cara ballotement
ladanya nyeri


lPERKUSI

à Normal: timpani






lGENETALIA

Uretra sekret (+) à abnormal

Stadium pubertas (tanner)


lANUS

- imperforate anus

- fistula rektovagina

- fisura ani

- prolaps mukosa

- cacing kremi






lEKSTREMITAS SUPERIOR

INFERIOR

Evaluasi:

- adanya sianosis

- pucat

- clubbing finger

- tenaga, tonus, trofik, refleks

- edema à di daerah tungkai bawah






lReflek Fisiologis
lReflek bisep: ketok tendon bisep penderita à (+) fleksi pd sendi siku
lReflek Trisep: Tgn kiri pemeriksa menopang siku penderita posisi setengah fleksi & rileks, ketok tendon trisep penderita à (+) ekstensi pd sendi siku
lReflek patela: tgn kiri pemeriksa menekuk lutut shg lutut fleksi & rileks, ketok tendon patela penderitaà (+) ekstensi sendi lutut
lReflek achiles: pemeriksa menekuk lutut penderita shg kaki tdk menyentuh alas, ketok tendon achiles penderita, à (+) fleksi plantar kaki






lReflek Patologis
lReflek Babinski: Tgn kiri memegang pergelangan kaki penderita, tgn kanan menggores permukaan plantar kaki mulai tumit ditarik keatas tepi lateral menyilang ke medial di bwh pangkal jari kaki à (+) ektensi ibu jari disertai pemekaran jari lainnya
lReflek openheim: tekan tlg kering penderita dg jari dan digeser ke bawah à (+) ektensi ibu jari disertai pemekaran jari lainnya
lReflek Chadok: gores bahian lateral kaki à (+) ektensi ibu jari disertai pemekaran jari lainnya






lMeningeal Sign
lKernig sign: Tgn kanan menekuk tungkai atas shg posisi tegak lurus, tgn kiri menahan lutut penderita. Tgn Kanan yg memegang tumit meluruskan tungkai bwh pada sendi lutut à (+) tahanan dlm meluruskan lutut
lBrudzinski I: Tgn kiri pemriksa di bwh kepala pasien, tgn kanan di dada pasien, kemudian kepala difleksikan secara pasif à (+) fleksi pd kedua lutut dan panggul.
lBrudzinski II: fleksi pd tungkai penderita pd sendi panggul scr pasifà (+) fleksi pd sendi lutut & panggul kontralateral

1 komentar:

  1. isinya bagus, tapi tulisannya acak-acak banget. kek asal posting aja

    BalasHapus